Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Kamis, 10 November 2011

Bagaimana Menjadi Orang Kaya

SEBAGIAN orang menyangka bahwa agama Islam adalah agama yang memerangi kekayaan dan justru menganjurkan kefakiran. Hal ini sarna sekali tidak benar. Bagaimana seorang muslim dapat menyangka bahwa Islam menganjurkan kefakiran, sedangkan Rasulullah. saw sendiri berlindung kepada Allah dari kefakiran?

Rasulullah saw. bersabda,

“Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran.”
(HR an-Nasai dan Ibnu Hibban)

Selanjutnya :

Kaya Mental, Kunci Kaya Finansial

Suatu hari seorang pemuda memutuskan untuk meninggalkan kampung halamannya. Gempa bumi telah merenggut nyawa semua keluarganya. Rumahnya hancur, rata dengan tanah.

“Aku kini tidak memiliki apa-apa lagi,” katanya di dalam hati.

Setelah berjalan cukup jauh, ia menghentikan langkahnya di tepi sebuah danau karena kakinya serasa tidak bisa diajak untuk mengayun lagi. Di situ ia melamun. Pandangannya kosong. Tanpa disadari ada seorang kakek yang telah lama memperhatikannya.

Orang tua itu datang dan kemudian menegurnya, “Dari mana engkau wahai anak muda? Mau ke mana? Mengapa tatapanmu kosong?”

Setelah pemuda itu bercerita panjang lebar, ia mengakhirinya dengan mengatakan, “Aku sudah tidak punya apa-apa lagi.”

Selanjutnya:

Menjadi Kaya dengan Sedekah

Semua berawal dari perkataan teman tentang sedekah. Dia bercerita tentang Ustad Yusuf Mansur yang menganjurkan sedekah untuk mendapatkan tujuan kita. Dalam kondisinya, dia ingin segera menikahi tambatan hatinya namun kekurangan biaya. Ia pun mulai bersedekah berdasarkan jumlah nominal uang yang ia perlukan untuk membuat resepsi pernikahan nanti.

Karena penasaran dengan Ustad Yusuf Mansur yang telah membuat teman saya sangat terinspirasi itu, saya pun segera mencari informasi tentang Ustad Yusuf Mansur. Ternyata saya menemukan film ‘Kun FayaKuun‘ yang dibuat oleh Ustad Yusuf Mansur. Film ini bercerita tentang kehidupan seorang tukang kaca yang jauh dari mencukupi, namun tukang kaca itu tidak berputus asa dari rahmat Allah dan ia tetap bersedekah meskipun kekurangan.

Selanjutnya :

Perbedaan Kebiasaan Orang Kaya dan Orang Miskin

Secara alami apa yang terjadi didunia ini mengikuti hukum alam, yaitu sebab akibat. Kecuali jika ada penetrasi dari luar maka hukum tersebut tidak berlaku. Namun anda harus secara terus menerus memberikan pengaruh dari luar tersebut tanpa henti. Begitu pengaruh dari luar dihilangkan, maka akan kembali mengikuti hukum alam.

Begitu pula manusia juga tunduk terhadap hukum alam. Maka apa yang kita tabur, itulah yang akan kita petik. Apa yang kita lakukan itulah yang akan diterima.

Selanjutnya :

Imam Al-Ghazali: Orang Islam Harus Kaya

Kalimat “Orang Islam Harus Kaya”, bukanlah sesuatu yang tabu. Rasulullah saw telah memberi rambu-rambu, “Bekerjalah kamu seakan-akan hidup seribu tahun lagi, beribadahlah kamu seakan-akan mati besuk pagi.” Di balik hadist tersebut tersirat sebuah pesan bahwa orang Islam harus kaya dan menjadi terdepan dalam perekonomian global.

Artinya bahwa Rasulullah tidak menghendaki umatnya miskin dan dilindas oleh keadaan. Sebab dalam hadist lain diterangkan bahwa kefakiran lebih dekat kekafiran. Namun tidak banyak diantara kita yang dapat menangkap kunci rahasia BAGAIMANA SESEORANG BISA KAYA. Ternyata Allah telah menyediakan kuncinya itu, yakni berupa amalan-amalan yang harus dikerjakan dengan ikhlas.

Selanjutnya :

Sehat Lebih Baik dari Kaya

Sebagian orang mungkin merasakan penuh kesusahan tatkala ia kekurangan harta atau punya banyak hutang sehingga membawa pikiran dan tidur tak nyenyak. Padahal ia masih diberi kesehatan, masih kuat beraktivitas. Juga ia masih semangat untuk beribadah dan melakukan ketaatan lainnya. Perlu diketahui bahwa nikmat sehat itu sebenarnya lebih baik dari nikmat kaya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ بَأْسَ بِالْغِنَى لِمَنِ اتَّقَى وَالصِّحَّةُ لِمَنِ اتَّقَى خَيْرٌ مِنَ الْغِنَى وَطِيبُ النَّفْسِ مِنَ النِّعَمِ

“Tidak mengapa seseorang itu kaya asalkan bertakwa. Sehat bagi orang yang bertakwa itu lebih baik dari kaya. Dan hati yang bahagia adalah bagian dari nikmat.” (HR. Ibnu Majah no. 2141 dan Ahmad 4/69, shahih kata Syaikh Al Albani)

Selanjutnya :

Kaya itu Apa?

Konsep kekayaan selalu jadi perdebatan dari waktu ke waktu. Kaya itu apa? jawabnya sangat relatif bergantung keyakinan masing-masing individu. Tapi kita juga harus punya konsep yang tepat untuk kekayaan ini. Jangan sampai kita jadi puyeng sendiri dan stress gara-gara salah definisi soal kaya.

Jadi bagaimanakah kaya itu?

Bagi seorang muslim, harta sesungguhnya adalah:
Makanan yang dimakan sampai habis
Pakaian yang dipakai sampai lusuh
Harta yang di-infaq-kan di jalan Allah


Selanjutnya :